11.03
Jumat, 30 Juni 2017 aku datang ke rumahmu. Perasaan gugup, takut, senang, penasaran, hampa, mati dan berbagai macam rasa ini bercampur jadi satu. Aku memberi salam, pertama, kedua, tak ada respon. "Apakah kosong?", gumamku. Lalu kemudian adikmu serta saudaranya membukakan pintu, lalu menanyakan ada perlu apa. Kemudian aku dipersilahkan duduk, beberapa menit aku ditemani untuk berbincang-bincang basa-basi. Masih gugup dan berbagai macam perasaan pahit itu masih menghantui pikiranku. Nafasku berat sekali saat itu, dadaku sesak sekali setiap ku memikirkan keadaan saat itu. "Untuk apa aku disini?".
Kemudian kamu datang. Semua perasaan itu semakin menghambat nafasku hingga makin berat. Kemudian kuberanikan diri untuk memandangmu, kamu berubah. Pangling? Pasti. aku sudah tak mengenal dirimu lagi. Kamu sudah menjadi orang asing di hidupku selama ini. "Lalu, untuk apa aku datang menemuimu?", gumamku lagi. aku memberanikan diri untuk berbicara padamu dengan keadaan nafas yang berat ini. " Maaf lahir batin ya.". Kemudian kamu merespon serupa. Kemudian kita berbincang-bincang seputar kehidupan masing-masing, seperti kuliah, dan lain-lain.
Sampai saat ini aku masih belum mengenalmu, kamu memang sudah menjadi orang asing sekarang.
Akupun sudah tak kuat dengan keadaan ini, lalu aku beranikan diri untuk melepas semua bebanku padamu, semua pikiran, perasaan, seperti kangen, sedih, apapun itu aku lampiaskan semuanya padamu.
Satu momen yang mungkin tak akan kulupakan. Kamu menitikkan air mata. Ada apa ini? Apakah aku salah bicara? aku menyinggung hatinya? Maaf jika seperti itu. Setelah itu kita berbincang-bincang lagi entah membahas banyak sekali topik. Dan aku mengerti dan sadar banyak laki-laki yang mendekatimu. Tapi aku tak seperti dulu. Aku tak cemburu, bahkan aku bersyukur kamu banyak yang melirik karena suatu hari nanti dari mereka pasti akan ada yang meminangmu. Aku tak berharap banyak tentangmu. Aku datang menemuimu karena hanya rindu. Aku rindu dirimu, entah dulu atau yang sekarang aku tak peduli lagi, pekarangan rumahmu, suasananya yang hangat. Kemudian aku pulang. Sebenarnya aku masih sangat ingin berbincang-bincang denganmu lebih lama lagi. tetapi waktu sudah menunjukkan jam 5, aku harus pulang kerumah, orang tuaku mencariku.
Tak terasa sudah tanggal 2 Juli ya. Aku melirik jam saat ini tepat jam 01:02 malam. Aku sudah menyiapkan sebuah beruang putih mini yang lucu. Selucu dirimu setiap kumelihatmu. Kuharap kamu senang.
>>
0 Comment(s)
23 Desember 2012
08.30
Ya, inilah akhir dari semuanya.
Jujur hatiku udah cukup capek nunggu, dan akhirnya mati kyk gini.
Dan ini yang terakhir aku meneteskan air mataku untukmu, aku ga cengeng, tapi aku ga sanggup nahan sakit ini lagi.
Terima kasih atas segala responmu yang menurutku sangat berarti.
Makasih, makasih banget! :)
Aku gatau bakal sampai kapan memori tentangmu bakal hilang.
aku cuma ingin kamu tau apa yang aku rasain saat ini.
Ran
>>
0 Comment(s)
22 Desember 2012
00.59
aaaaa aku ga tahan.
gimana kabarmu sekarang?
kenapa nomermu ga aktif lagi?
aku kangen kamu.
aku mau ngutarakan semuanya didepanmu, jujur aku udah ga tahan lagi !
>>
0 Comment(s)
7 Desember 2012
06.52
Tepat hari ini dua tahun yang lalu aku mengutarakan isi hatiku padanya.
masih teringat jelas diingatanku . :D
tapi tak apalah, lagipula aku juga ga punya kesempatan lagi, haha.
akupun berani bertaruh, dia mesti ga pernah baca semua ini, haha biarlah, biar semua tulisan ini jadi kenangan yang menyedihkan sekaligus menyenangkan :)
selamat tinggal, semoga kamu bahagia :D
>>
0 Comment(s)
26 November 2012
21.45
hari ini pun sama seperti kmrn.
masih ga percaya kalo smua ini selesai.
oh ya, daripada terpuruk kyk gini mnding aku maju, aku bakal jadi yang terbaik, aku bakal kuasai smua move yang ada !
dan cita"ku adalah nunjukkin ke kamu suatu saat nanti smua apa yaang kubisa ke kamu:-)
dan asal kamu tau, rasa ini takkan pernah mati :)
>> 0 Comment(s)